Selasa, 23 September 2014

J. Bersentuhan pada Anggota Badan Antara Pusar dan Lutut



J.    Bersentuhan pada Anggota Badan Antara Pusar dan Lutut

Para ulama sepakat diharamkannya menyetubuhi wanita yang haidh berdasarkan QS. al-Baqarah ayat 222 dan beberapa hadits. Menurut Imam asy-Syafi’i: “Barangsiapa menyetubuhi istrinya pada saat haidh, maka ia telah melakukan dosa besar.” (Al-Majmû’ juz 1 halaman 291).

Begitu juga, haram melakukan persentuhan pada anggota badan antara pusar dan lutut, berdasarkan hadits:

عَنْ حَرَامِ بْنِ حَكِيمٍ عَنْ عَمِّهِ قَالَ سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم : مَا يَحِلُّ لِي مِنْ امْرَأَتِي وَهِيَ حَائِضٌ ؟ فَقَالَ : لَكَ مَا فَوْقَ الْإِزَارِ.

Haram bin Hakim dari pamannya Ra. berkata: “Aku bertanya kepada Rasulullah Saw. tentang apa yang halal bagiku dari istriku ketika haidh.” Nabi Saw. menjawab: “Anggota di atas izar (sarung).” (HR. Abu Dawud dalam Talkhis al-Khabîr juz 1 halaman 16).

عَنْ عَائِشَةَ رضي الله عنها قَالَتْ: كَانَتْ إحْدَانَا إذَا كَانَتْ حَائِضًا فَأَرَادَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَنْ يُبَاشِرَهَا أَمَرَهَا أَنْ تَتَّزِرَ ثُمَّ يُبَاشِرُهَا, قَالَتْ: وَأَيُّكُمْ يَمْلِكُ إرْبَهُ كَمَا كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَمْلِك إرْبَهُ.

Aisyah Ra. berkata: “Ketika salah salah satu dari kita haidh dan Nabi Saw. menginginkan untuk bersentuhan dengannya, maka beliau memerintahkan agar ia menggunakan izar. Baru setelah itu Nabi menyentuhnya.” Aisyah kemudian berkata: “Siapa dari kamu yang mampu menguasai hajatnya sebagaimana Nabi mampu menguasai hajatnya?” (HR. Bukhâri no. 299 dan Muslim no. 293).

Para ulama berselisih pendapat, apakah yang haram itu bersentuhan atau bersenang-senang. Sebagian mereka berpendapat, yang haram adalah bersetuhan pada anggota badan antara pusar dan lutut. Karena itulah, diharamkan memegang (anggota badan antara pusat dan lutut) dengan tanpa adanya penghalang (alas) baik dengan syahwat atau tidak, dan diperbolehkan melihat walaupun dengan syahwat. (Busyra al-Karîm juz 1 halaman 51).

Dan sebagian yang lain berpendapat, yang haram adalah bersenang-senang pada anggota badan antara pusar dan lutut. Karena itulah, haram melihat dan memegang (anggota badan antara pusar dan lutut) dengan tanpa adanya alas penghalang tapi dengan syarat bila terjadi syahwat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar